Jika anda ingin menjadi penulis, silahkan klik ini. Load...

Rahasia Ego Yang Liar


Perjalanan insan dalam mengarungi rumahtangga tidak diharuskan selalu suci layaknya senetron harmonis atau gambar indah yang selalu enak dipandang. Berusaha sabar adalah kunci utama ketika berhadapan dengan ego masing-masing agar tidak liar. 

Merasa benar adalah kesalahan, dan selalu merasa benar merupakan ego negatif yang perlu dikendalikan meskipun hal itu benar adanya. 

Misalnya, wanita yang menginginkan sesuatu, kemdian suaminya belum bisa menunaikan keinginan istri. Sekecil apapun keinginannya, hal ini akan terlihat bersar ketika sudah berkeluarga. Maka patutnya saling memahami agar bisa saling bijaksana. Bahkan, kata bijaksana akan hangus ketika diantara suami dan istri tidak sabar karena umumnya manusia mempunyai ego. 

Mengalahkan diri sendiri adakalanya bagian dari melatih diri. Menjunjung martabat keluarga dengan mendahulukan kepentiangan anak adalah kenikmatan, apa lagi melihat kesehatan dan keceriaan anak bagian dari keindahan berkeluarga. 

Suami berkewajiban mengingatkan, tetapi bukan mengharuskan untuk selalu taat. Artinya membimbing, dari tidak baik menjadi baik, dari hal baik menjadi lebih baik. 

Perlu disadari bahwa wanita adalah tulang yang bengkok. Diluruskan akan patah, jika dibiarkan akan berbahaya. Hal ini sangat riskan seperti contoh diatas. Keingian dan harapan yang berlebihan mudah mengundang ego. Maka hanya kesabaran yang harus dikedepankan. Bukan keputusan yang sepihak. 

Siti Aisyah perawan cantik juga pernah seakan-akan dibuat cemburu Nabi SAW. ketika saudara Siti Khatijah mendatangi dengan kata-kata pujian untuk khotijah yang sudah wafat. Kemdian Aisyah membantah, dan Fatimah pun membalas dengan ungkapan pembelaan terhadap Ibunya. 

Pelajarannya adalah, ketika anda sendang emosi, jaganlah berkata-kata. Karena akan menyesal pada akhirnya. Munajad disepertiga malam bersama suami istri adalah bagian penting dalam sakinah dan mawaddah. Buktikan