Oleh: KH. Muhammad Ismael Al-Kholilie
Senin 12 Juni 2023
Sehari sebelumnya, ketika Habib Husein Jafar yang mengatur jadwal Habib Jindan menghubungi saya dan mengabarkan bahwa Habib Jindan akan sowan ke pondok-pondok NU di Jatim, saya juga dirembuki untuk menjadi tim pengatur jadwal dan penderek beliau. Meski kemarin saya baru nututi ketika beliau sudah di makam Mbah Wahhab Tambak Beras menuju Denanyar, tapi Alhamdulillah saya bisa ikut rombongan beliau sampai ke Pondok Lirboyo.
Ketika rombongan tiba di Lirboyo, pengasuh pondok Lirboyo Romo Yai Anwar Manshur langsung yang “turun” menyambut kedatangan Habib Jindan, para gawagis dan nawaning Lirboyo juga hampir semuanya hadir.
ada pesan dari Yai Kafa tadi malam yang masih saya ingat, yang bagi saya adalah pesan inti dari semua kunjungan ini :
“ kita ini sekarang memang sedang diadu-adu, para kiai dan Habaib. Kunjungan Habib Jindan ke Lirboyo ini menunjukkan sebenarnya tidak ada apa-apa, para kiai dan Habaib masih rukun-rukun saja “ .
“ tapi sayang Habib Jindan dengan cara dakwahnya yang lemah lembut malah sering dimarjinalkan “ .
Acara di tutup dengan jalsah bersama “sebagian” santri-santri Lirboyo di Aula Muktamar, mungkin yang hadir sekitar 5-6 ribuan ( menurut info dari Cak Mad jumlah santri Lirboyo sekarang mencapai 43 ribu santri ).
di tengah badai kekisruhan ini, ditengah keadaan yang kata Habib Abu Bakar Azzabidi :
“ beberapa kaum NU muda dan kaum Habaib muda yang seakan tidak pernah tau sejarah bahwa para kiai dan Habaib sejak dulu hidup dalam kerukunan dan harmoni, yang sejak kecil kita secara alami menghormati satu sama lain dan menjaga perasaan satu sama lain “
bagi saya Kunjungan Habib Jindan ke Pondok-Pondok NU kemarin seakan menjadi angin segar sekaligus jawaban bagaimana seharusnya kita menyikapi konflik yang terjadi akhir-akhir ini.