Cara Berfikir Nubuwah Secara Kontekstual - Trimurjo Region
Jika anda ingin menjadi penulis, silahkan klik ini. Load...

Cara Berfikir Nubuwah Secara Kontekstual


Karena kita ini sering melihat sesuatu itu berdasar kekuasaan Allah, sehingga tidak janggal jika tanah bisa menjawab perintah Alloh. 

Karena kita sering berfikir tanah itu adalah unsur yang mati tanpa ekspresi, sehingga menyimpulkan bahwa tanah mustahil bisa menjawab perintah Allah. Padahal tau, kita ini tercipta dan terdiri dari tanah, selain yang pertama ada unsur air dan angin dalam tubuh kita. Maka setelah kita jadi manusia bisa aktifitas, bisa bicara dan berfikir, menyimpulkan bahwa tanah tidak bisa bergerak dan tidak bisa bicara. 

Sama halnya dengan tongkat nabi musa, yang sudah sejak kecil kita dengar ceritanya. Bahwa tongkat nabi musa dapat membelah laut, bisa berubah menjadi ular. Kita yang sekuler saat ini berfikir tongkat nabi musa itu hebat dan ajaib. Ini cara berfikir yang harus kita rubah, maka dalam ilmu dasar filsafat ada epistimologi, ontologi, dan aksiologi versi barat. 

Pelan-pelan kita kenali cara berfikir nubuwah. Seperti yang kita contohkan diatas, bahwa tanah gunung dan angin itu tidak pernah mustahil bisa menjawab perintah Alloh. Bahwa dengan sabar dan sholat, dapat menjadi penolong. Bahwa sedekah dapat melipat gandakan rizki kita. Dan seterusnya.  

Oleh : Saif Almunir