Sumber Tertua tentang "Rabu Wekasan" - Trimurjo Region
Jika anda ingin menjadi penulis, silahkan klik ini. Load...

Sumber Tertua tentang "Rabu Wekasan"


Oleh : Dafid Fuadi 

Sumber tertua (sebatas yang saya ketahui) tentang informasi "turunnya bala' dan ritual khusus agar selamat dari bala' tsb pada hari Rabu minggu terakhir di bulan Shafar" dalam bahasa Jawa disebut "Rebu Wekasan" atau "Pungkasan" yang artinya Rabu Terakhir di bulan Shafar adalah riwayat Syaikh Fariduddin Mas'ud Shakar Ganj-i (atau Ganj-i-Shakar) ((571 - 664 H/ 1175 - 1265 M) 

shufi agung dari India yang merupakan generasi ketiga dalam Thariqah Jisytiyah)) yang bersumber dari gurunya yaitu Syaikh Mu'inuddin Hasan bin Ghyatsuddin al-Jisyti ((536 - 627 H/1141- 1236 M) shufi agung dari India yang merupakan generasi kedua dalam Thariqah Jisytiyah). Hal ini bisa dilihat dalam kitab Al-Jawahir al-Khams karya asy Syaikh Muhammad al-Ghauts bin Khathiruddin bin Bayazid al-'Aththar ((1500–1562 M) shufi Syathari dari Gwalior, India), hal. 51-52. 


Kitab al-Jawahir al-Khams ini salah satu kitab penting dalam Thariqah Syathariyah.

Bisa dikatakan bahwa sumber "Rebu Wekasan" adalah kasyaf Waliyullah. 

Kasyaf atau intuisi dalam Ilmu Tashawwuf adalah informasi atau pemahaman yang diperoleh secara langsung, tanpa perantara, tanpa rentetan dalil dan susunan kata, serta tanpa melalui langkah-langkah logika satu demi satu karena kejernihan hati yang selalu dzikir kepada Allah.

"Kasyaf" masuk ketagore "Ilham".

Dalam Al-Jawahir al-Khams hal 51-52 disebutkan :

قال الشيخ الكامل فريد الدين سكر جنج رأيتُ في أورادّ الخواجا معين الدين قدس الله سره العزيز أنه ينزل في كل سنة ثلاثمائة ألفي وعشرين ألفاً من البليات وكلها في يوم الأربعاء الأخيرة من شهر صفر فيكون ذلك اليوم أصعب أيام تلك السنة...

"Asy Syaikh al-Kamil Fariduddin Mas'ud Shakar Ganj-i (atau Ganj-i-Shakar) berkata : Saya melihat di wirid-wirid al-Khawaja Mu'inuddin (al Jisyti) qaddasallahu sirrahul 'aziz bahwasanya setiap tahun, turun 320.000 cobaan. Semuanya itu pada hari Rabu akhir bulan Shafar, maka pada hari itu menjadi sulit-sulitnya hari di tahun tersebut.

فَمَنْ صَلَّى فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهَا بَعْدَ الْفَاتِحَةِ سُوْرَةَ (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ) سَبْعَ عَشْرَةَ وَالْإِخْلَاصِ خَمْسَ مَرَّاتٍ، وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ مَرَّةً ، وَيَدْعُوْ بِهَذَا الدُّعَاءِ حَفِظَهُ اللهُ تَعَالَى بِكَرَمِهِ مِنْ جَمِيْعِ الْبَلَايَا الَّتِيْ تَنْزِلُ فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ، وَلَمْ تَحُمْ حَوْلَهُ بَلِيَّةٌ مِنْ تِلْكَ الْبَلَايَا إِلَى تَمَامِ السَّنَةِ

Barang siapa shalat pada hari itu 4 rakaat, yang mana setiap satu rakaat sesudah surat Al Fatihah dia membaca:

– Surat Innaa A’thainaakal Kautsar 17 kali

– Surat Al Ikhlash 5 kali

– al Mu’awwidzatain (Surat Al Falaq dan Surat Annaas) masing-masing satu kali


Maka Allah Ta’ala dengan kemurahan-Nya menjaga orang tersebut dari semua bala` yang turun pada hari itu, dan satu bala` dari bala` – bala` tersebut tidak mengitarinya sampai akhir tahun.

وَالدُّعَاءُ الْمُعَظَّمُ المكرم هُوَ

Doa yang agung nan mulia tersebut ialah:

بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى ، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ ، يَا عَزِيْزُ . 

Dan seterusnya.

Karena dasarnya "kasyaf" maka akan menjadi diskusi panjang jika dibahas secara Fiqih.

Menurut Ulama Shufi informasi yang bersumber dari "kasyaf" itu bisa diterima dg syarat jika orangnya shalih, tsiqah (orang terpercaya) dan tidak menyalahi kaidah umum syariat, sedang menurut masyoritas Ulama selain Shufi, informasi yang bersumber dari "kasyaf" tidak bisa diterima.

Oleh karena itu silahkan Anda memilih mengamalkan ritual Rebu Wekasan atau tidak mengamalkan.

Wallahu A'lam