Bagi yang baru mendengar kajian Gus Baha' pasti akan timbul kesan, begitu sombong dan angkuhnya beliau. Sebab pada setiap kajian seringkali, nada dan kalimat menggambarkan demikian. Apalagi bagi hatters beliau! Tinggal ngopi, udud karo selonjoran...
Misalnya beliau sering berkata;
----"Aku iku ulama'";
----"Sakjane maqomku iku wes duwur, tapi berhubung aku dipasrahi santri koyo sampean, aku mudun maneh menggoblokkan diri";
----"Aku iku apal Qur'an dan ribuan hadis, kok mbok saingi karo Arba'in, kalau ngajak debat iku mbok ya seimbang!".
-----"Aku iku kadang yo heran, uwong kok gobloke ngono tur yo gentho pisan":
-----"Aku (hampir) hapal ihya' loo, kataman bolak-balik, nek gak percoyo ayo tak tes, nek koe kan melu khataman tapi gak tau ngaji khatam;
-----"Saya berharap diundang cukup sekali ini saja, jangan diundang lagi, sebab mencintai ulama' itu baik, tapi mengatur ulama' itu dosa besar, hahahahaha".
Dan yang paling baru dan mencengangkan itu kemarin di Kantor PBNU, "Jika PBNU niatnya mengangkat saya (sebagai Rois Syuriah) itu sebab iqror bahwa orang (saya) yang sudah tepat dan manfaat itu di angkat, maka saya terima. Tapi kalau merasa mengangkat (ketenaran) saya, tak lawan di pengadilan, tak lawan sampai akhirat"
Sebagai orang yang di angkat atau diberi jabatan Rois Syuriah, berani melontarkan statemen yang demikian. Itu menurut saya hal yang luar biasa. Orang yang gila jabatan, atau bukan orang yang benar-benar alim ulama dan berkarakter kuat tidak akan berani. Saya jamin!!!
Beberapa kalimat di atas mungkin akan terkesan sombong jika yang mendengar orang baru, mulakne ngaji sing suwe. Namun bagi muhibbinnya saya yakin tidak. Saya pribadi memaknai, kalimat beliau sebagai bentuk "pede" bagi mereka yang berilmu (mumpuni). Namun akhirnya saya paham bahwa ternyata bukan demikian motifnya, tetapi berdasarkan Hadis Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam.
Jawaban itu saya dapati ketika beliau menjelaskan perihal sombong. “Aku iki sombong, tapi nyombongi kowe² kabeh, ora nyombongi Allah, Ulama’ kadang-kadang kudu sombong, nek gak sombong malah rusak kabeh, Gusti Allah malah melaknat, dadi ojo sok rendah hati”.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ( صلى الله عليه و آله ) : " إِذَا ظَهَرَتِ الْبِدَعُ فِي أُمَّتِي فَلْيُظْهِرِ الْعَالِمُ عِلْمَهُ ، فَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ
Wow sombongnya beliau saja berdasarkan ilmu, berdasar sunnah, apalagi soal lain! Hemm. Mulai saat itulah saya lebih mantab lagi terhadap beliau, bahwa beliau bukan sembarang Ulama'.
Dan INI PENTING SAYA UTARAKAN. Supaya kalian semua paham.
Gak sah kepancing, gak sah gampang terprovokasi, ngaji lak gung paham dibaleni. Uteke ben rodok kepyar... gak mung anut berita gak jelas.
AYO NGAJINE RODOK DI GASSS