Oleh: Ust. Nur Hasyim S Anam
Demi mendukung tujuan busuk mereka maka ditulislah bahwa beliau sebagai Guru Besar Pondok Pesantren Sidogiri agar terkesan bahwa Guru Besar dari Pesantren kenamaan mendukung cita2 busuk mereka. (Ust. Dairobi adalah alumni Sidogiri. Dulu memang sempat ngajar sebelum boyong. Jadi tidak benar jika dikatakan sebagai guru besar). Dan dibuatlah meme ust Ahmad Dairobi dengan memakai seragam Alumni Sidogiri sehingga seakan2 pernyataan itu disampaikan di Pondok Pesantren Sidogiri.
Dan inilah kerjaan Muhammad Rizky Nur Hidayat admin fp Ngopidiyyah dulu kayaknya fp ini bernama NU Manhaj Salaf tapi isi postingannya wahabi...
Andai saja saya boleh mengumpat maka saya sdh umpat serapah mereka.
Apa benar Ust Ahmad Dairobi mendukung khilafah?
Subuh-subuh saya telp beliau. Dan memaksa beliau untuk menulisnya di fb lengkap.
Inilah klarifikasi beliau selengkapnya:
Terkait pernyataan saya tentang khilafah yang diviralkan oleh orang pada saat ini, perlu saya jelaskan beberapa hal.
Pertama, bahwa pernyataan itu saya sampaikan saat mengajar di salah satu pesantren di Jember. Selanjutnya, mungkin ada salah satu audiens yang menuliskannya, menjadikannya sebagai meme, lalu menyebarkannya di media sosial, tanpa konfirmasi kepada saya.
Kedua, saya tidak pernah membawa-bawa nama Sidogiri dalam pernyataan saya, apalagi menyatakan saya sebagai guru besar (label ini sungguh tidak benar). Itu murni pernyataan dan pandangan pribadi saya.
Ketiga, pernyataan yang diviralkan itu tidak utuh dan sepotong-sepotong. Lengkapnya saya menyatakan bahwa saya tidak setuju dengan dua pihak yang sama-sama ekstrem. Yakni, pihak yang menganggap negara Indonesia sebagai negara thaghut atau memaksakan khilafah di saat ini. Negara Indonesia adalah negara yang sah menurut pernyataan seluruh ulama Ahlussunnah. Yang menentang hal itu adalah aliran menyimpang.
Yang kedua, saya juga tidak setuju dengan pihak yang membenci khilafah dan memposisikannya sama dengan komunis. Karena khilafah itu ada dalam ajaran Islam dan Imam Mahdi kelak akan diangkat sebagai khalifah bagi segenap kaum Muslimin. Orang yang membenci kepemimpinan Imam Mahdi pada saat itu akan menjadi pengikut Dajjal.
Demikian, konfirmasi dari saya. Mohon maaf sebesar-besarnya, jika apa yang saya nyatakan telah melahirkan kegaduhan. Kiranya demikian, sekali lagi mohon maaf, dan cukuplah ini sebagai konfirmasi dari saya. Sebab, saya sudah lama menarik diri dari media sosial.