Orang Indonesia Scroll Lebih Dari 5 Jam Sehari - Trimurjo Region
Jika anda ingin menjadi penulis, silahkan klik ini. Load...

Orang Indonesia Scroll Lebih Dari 5 Jam Sehari


Oleh: J.S. Khairen

Inilah yg sy maksud di novel Bungkam Suara. Bahwa ada banyak sekali orang yg siap jadi sasaran empuk propaganda terkomputasi, proxy war, ajang cuci otak dst.

Apa lagi, beuhhhh, baca buku sudah tak pernah lagi. Tamat sekolah, tamat jg membacanya. Kepala tak lagi diasah. Bahkan yg follow akun ini aja, sebagian ada yg gak tahu kalau ini akun penulis novel. Tahunya ini akun tukang quotes. Giliran jarang posting quotes, dia protes, ngatur2, ngancam2 dsb. *emot lope2.

Nah habit scrolling itu bgmn? Begini. Pertama, saat ada drama sensasi unfaedah, dia akan cari sampai ke akar2nya drama itu. Sesekali ikut jg menghujat, spall-spill, cancal-cancel, melampiaskan betapa payah hidupnya, lewat orang lain yg melakukan kesalahan, yg kepleset, yg orang lain. 4 sehat menghujat.

Lalu apa yg dia scroll di hari itu, sebagian besarnya akan lupa. Bahkan bbrp detik setelah itu aja, lupa.

Kedua, validasi semu. Badai dopamin. Kamu senang sekali melihat satu jenis konten, atau satu drama unfaedah, lalu lihat lagi, lihat terus. Kamu dapat dopamin dari sana. Otakmu memproduksinya tanpa henti. Apa dampaknya ke kehidupan nyata? Susah fokus? Menghujat orang2. Lupa dgn sekitar, dsb.

Bang, tapi abang kan jg buka medsos. Kawan, tahu kah kamu ada fitur schedule ada di IG ini? Bahkan sudah sejak lama, sejak IG bergabung dgn FB, ada jg fitur schedulenya. 50-70% postingan sy itu di-schedule. *kecuali postingan ini, saya unggah real time.

Ketiga, orang Indonesia scrolling menurut artikel Kompas ini adalah lebih dari 5 jam sehari. Sekarang coba tanya pada yg udah baca karya saya. Brp lama mereka menamatkan satu judul karya itu? 2 jam, 4 jam, 6 jam. Kalau agak santai, bisa 8 jam, atau dua hari di akhir pekan.

Bertahun2 kemudian, saat mengingat2 jalan ceritanya, mereka tetap hafal. Kemampuan fokusnya terasah.

Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan. Bacalah minimal 2 buku per bulan, kawan. 1 buku fiksi, 1 non fiksi. Fiksi utk hati, non-fiksi utk kepala.

Di masa depan, tantangan dunia akan berubah. Anggap kamu jadi CEO atau investor. Nah, maukah kamu memilih manajermu, yg tidak pandai membaca buku? Maka, talenta yg akan menang nanti, adlh mereka yg rajin membaca.

Ah, tentu saja ajakan begini tidak menarik bagi kalian. Toh masih lama kan masa depan itu? Lebih tertarik yg cuan cuan cuannnn biar tahun depan, atau kalau perlu minggu depan lgsg kaya raya mlegedeshhhh.

Kita fair aja. Ada orang2 yg efektif sekali memanfaatkan internet dan media sosial. Utk belajar, utk berjejaring, utk meningkatkan.

values dirinya. Itu sah saja, selama tidak bablas dari komitmen dan koridor yg kita bangun sendiri.

Bayangkan, 5 jam scrolling, 8 jam tidur, 2 jam makan mandi ibadah, 7 jam kerja, 2 jam mengeluhkan hidup. Nah, coba yg 2 jam mengeluh itu, dan 5 jam yg scrolling itu, dialihkan ke hal2 lain yg jelas2 ada dampak pentingnya.

Ah, tentu saja ajakan begini tidak menarik bagi kalian. Toh masih lama kan masa depan itu? Lebih tertarik yg cuan cuan cuaaannnn biar tahun depan, atau kalau perlu minggu depan langsung kaya raya mlegedeshhhh.

Salam, J.S. Khairen.
*Begitu selesai baca postingan ini: tutup sosial mediamu. Lakukan salah 1 dari hal ini, yg ringan2 aja: telpon orang tua/ngobrol langsung. Beli makanan jalan kaki ke warung, gak usah buka hp. Baca novel, ambil yg ada di rak buku, pinjem punya temen. Latih fokusmu kembali! Fokus kita sbg manusia itu udah dilatih utk bisa tajam sejak zaman kita tinggal di goa, jgn sampai ini jd sia2. Rapikan kamarmu/rumahmu, pergi olahraga. Apalah pokoknya yg faedah.