Yang Datang Belum Mapan, Bagaimana Ning?
Dari ribuan pesan yang masuk di inbox saya, sempat saya membuka dan membaca beberapa pertanyaan dari teman-teman. Yang saat ini sedang banyak sekali di request tentang memilih pasangan.
Menurut saya begini, Kalau kamu mengharap yang datang seorang pemuda, tampan rupawan lagi sholeh satu paket dengan Kemapanan, Kepopuleran.. kamu harus berjuang rebutan melangitkan doa dengan jutaan wanita lain. Karena jarang diusia belia sudah mapan, mobil mewah, rumah megah punya sendiri bukan cicilan, aset banyak, tabungan menggunung, popularitas melesat.
Realistis saja, bisa jadi si fulan baru beberapa tahun merintis karir selepas lulus kuliah, atau merintis bisnis yang masih terhitung baru.
Jarang yang langsung mapan, sist! Kalau ada orang nikah dini yang satu paket dengan kemapanan yaaa itu seribu satu. Yang seribu satu itupun tak bisa diperebutkan sebab dia punya standartnya sendiri dan memilih sendiri, sehingga biasanya sudah ada yang punya.
Kemapanan bisa dirajut bersama, penting bagi kita melihat "potensi" doi untuk maju mapan bersama, Potensi ini yang bisa jadi PERTIMBANGAN...
Dari mana lihatnya? Dari keseriusan dia bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Gimana mau merajut kemapanan kalau untuk bangun pagi, sholat, ibadah, sedekah, upgrade diri saja malas.
Dari keseriusan dia mengupgrade diri, dia yang sudah berprogres menambah skill, tanpa melupakan upgrade ilmu akhirat menunjukkan keseriusannya merajut masa depan dunia akhirat.
Dari pandangannya yang optimis, pantang menunda, gercep, semangat menjemput rezeki, dan visioner.
Banyak pasangan yang sudah lama menikah dan qadarullah ditakdirkan saat ini mapan, bisa jadi dulunya berjuang bersama dari nol.
Jadi ... jangan pandang sebelah mata motor bututnya, gajinya saat ini, dan dia yang masih bukan siapa-siapa... karena jika kamu bisa menjadi "wanita yang tepat" kalian bisa melesat hebat bersama, insyaAllah..
Oleh: Ning Wilda Wahab