Tips Abuya Thoifur Mawardi Agar Ilmu Berkah - Trimurjo Region
Jika anda ingin menjadi penulis, silahkan klik ini. Load...

Tips Abuya Thoifur Mawardi Agar Ilmu Berkah


Yang terpenting bagi santri yang masih mondok itu bukan mikir soal besok di rumah mau ngajar apa. 
Karena kewajiban santri adalah belajar. Pokoknya belajar. Apa saja yang ada di pondok, pelajari semua. 

Soal besok mau ngajar apa, itu urusannya gusti Alloh. Tidak dipengaruhi oleh ilmu. 

Namun ada tips agar ilmu yang kita dapat menjadi berkah. Tips ini dari guru kita, KH. Thoifur Mawardi. Saat itu saya diminta untuk memijit beliau sambil menemani beliau muthola'ah di ndalem (kediaman beliau). 

Dengan bahasa Jawa beliau ngendikan (yang terjemahannya) sebagai berikut:

Ilmu itu dengan ta'lim (belajar). Agar ilmu menjadi berkah kamu harus khidmah, dan hidmah ada tiga. Khidmah pada guru. Khidmah pada pondok. Khidmah pada teman. 

Kalau kamu bisa melakukan ketiganya, ilmu yang kamu dapatkan akan berkah. Ndilalahe wong podo seneng ngaji karo siro.


Syarah: Pengertian Khidmah

Khidmah pada guru itu dengan cara nderek dawuh (mengikuti arahan). Baik kyai atau ustadz di madrasah. Atau dengan membantu ndalem. 

Membantu ndalem tidak harus jadi cah ndalem (santri abdi kediaman kyai). Kamu bisa ambil satu pekerjaan saja. Misal nyapu halaman ndalem. Untuk putri, bisa nyuci piring atau momong gus atau ning (putra kyai atau guru).

Khidmah pada pondok itu dengan cara mentaati peraturan.  Bersih-bersih lingkungan pondok. Melaksanakan tugas dari pondok. 

Khidmah pada teman itu dengan cara membantu mereka. Baik dalam hal keuangan atau ilmu. Ngasih duit atau memberi pinjaman. Merawat teman yang sakit. 

Kalau gojlogan (bercanda) jangan terlalu. Yang wajar-wajar saja. Sebisa mungkin setelah nggojlok, mentraktir si korban.

Saat ngaji bandongan, Abuya Thoifur pernah memperingatkan santri terkait gojlogan. Hati-hati. Akibatnya fatal.