Mukadimah Maiyah Ambengan April: "DIMAR PEPADANG" - Trimurjo Region
Jika anda ingin menjadi penulis, silahkan klik ini. Load...

Mukadimah Maiyah Ambengan April: "DIMAR PEPADANG"


Majelis Maiyah Ambengan di Margototo, Metro Kibang, Lampung Timur ini sudah berjalan ke-87 kali atau 7 tahun lebih. Terus berusaha istiqomah dalam tiap bulan jawa atau disebut Selapanan (Sabtu Pahing). 

Ini tema dan mukadimah atau prolog tema yang akan dibahas bulan April 2023; "DIMAR PEPADANG".

Dimar dalam bahasa jawa jamak dikenal sebagai lampu atau alat penerangan yang asas fungsinya untuk menerangi suatu kondisi gelap. Sebab dalam kegelapan sangat dibutuhkan adanya semburat cahaya. Kegelapan itu sendiri bila dimaknai secara meluas, ialah suatu kondisi ketidaktahuan akan suatu hal dan atau akan banyak hal. Dan cahaya itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu media petunjuk dalam menggapai pengetahuan demi pengetahuan.

Semburat cahaya pepadang pun lekat pada diri setiap kita. Seringkali seseorang mampu mentransfer semacam pencerahan bagi orang lain. Wujud pencerahan itu sendiri bisa dalam bentuk penjernihan pola pikir, kemurnian pandangan batin, kejujuran melihat sesuatu, dan masih banyak penerapan pepadang-pepadang lain dalam konsteks yang substansial dalam hidup ini.

Potensial dimar pepadang itu sendiri secara fitrah ada pada diri kita masing-masing. Sebagai manusia (baik sebagai mahluk Tuhan maupun mahluk sosial) sudah selayaknya kita mampu menjadi semburat cahaya bagi sekitar kita melalui tutur kata, sikap santun, perbuatan baik serta kemuliaan akhlak kita.

Kebanyakan yang terjadi dewasa ini adalah talbis dan perangkap-perangkap yang bertolak belakang dengan yang sebenarnya. Di mana yang sebenarnya batil (gelap) namun dikemas sedemikian rupa sehingga tampak sebagai sebuah kebaikan (pepadang) yang mampu menipudaya kita, membuat hati gelap dan mati bahkan berkarat tidak bercahaya dan tidak mencahayai.

Untuk bisa memancarkan cahaya kebaikan, yang harus intens di-_threatment_ pertama kali dan terus-menerus adalah hati kita. Sebagai _Abdullah_, ketakwaan serta kepasrahan kita terhadap Allah-lah yang menjadi kunci master, sehingga kita mampu dengan jernih menyerap cahaya illahi tersebut sebagai alat dan media untuk petunjuk jalan yang terang dalam hidup di dunia ini hingga di akhirat kelak.

Kepekaan akan terserapnya cahaya ilahi itu sendiri bergantung kepada kesungguhan kita dalam mengasah _receiver-receiver_ ruhaniah pada diri masing-masing. Sebab pepadang dari Tuhan berwujud _software_ (lembut, lunak). Sehingga tidak cukup jika hanya dijangkau oleh panca indera kita yang bersifat _hardware_ semata. Sehingga dibutuhkan semacam dinamisasi _update_ (pembaharuan) ruhiah terus menerus dan setiap saat agar supaya pancaran-pancaran pepadang dari Allah SWT itu sendiri dapat kita serap dan install pada ruang partisi yang semestinya.

Maiyah Dusun Ambengan pada lembar ke-87 ini, dan bertepatan dengan bulan Ramadhan 1444H merutinkan forum Sinau Berdaulat di Rumah Hati Lampung pada *Sabtu Pahing, 01 April 2023 sejak pukul 18.00 WIB*. Kita melingkar kembali untuk *berbuka puasa bersama - salat tarawih bersama - diteruskan bermaiyah bersama. *


Rumah Hati Lampung

R879+J4V, Margo Toto, Metro Kibang, East Lampung Regency, Lampung 34331

(0725) 7856699

https://goo.gl/maps/yTTveiFvomRE3f3r7