Biasanya Dunia lelaki identik dengan bau keringat, tangan yang kapalan, bekas luka, bahkan kulit yang menghitam terpanggang matahari. Itu adalah jejak-Jejak kelaki-lakian, Meski tak dicatat dalam buku sejarah namun alam semesta merekam dan memprasastikannya. bagian dari tanggung jawab dan takdir kehidupan.
Inilah lelaki. Bukan anti perawatan wajah, bukan tak mau mempersolek tubuh, bukan benci produk skincare lebih karena ini adalah fitrah. bahwa ketampanan sebanding dengan kerja keras dan pengabdian. Bukan diukur dari wajah yang mulus tak jerawatan. Definisi gagah bukanlah yang berotot perkasa, tapi kesungguhan dan pengorbanan dalam menafkahi keluarga.
Saat pulang ke rumah badan terhuyung, letih menggunung, kantong mata cekung, otot pinggang putus nyambung. la tahan itu semua, sebab keluh kesah bahkan mengutuki lelah.
Hanya meluluhlantakkan gundukan pahala yang sudah lama disusun menjadi istana di surga.
Untuk semua itu, ada sebuah hadiah yang merupakan buah dari jejak lelaki tersebut. Saat istri menyambutnya kemudian menyentuh bekas keringat di wajah atau goresan luka di lengan dengan manisnya sebuah senyuman.
ltulah obat lelah, sekaligus obat kuat. Melebihi obat cina yang dijual di emperan jalan. Bahkan M1*0, kratin*aeng, atau extraj tak mampu memberikan suntikan motivasi sedahsyat itu.
Ungkapan cinta dari seorang istri bisa menjadi strum energi melebihi aki 2000 cc. Sang lelaki kembali bergairah untuk menjemput luka, memeras keringat dan daki. bahkan menuliskan prasasti perjuangannya dalam guratan kapalan di tangan atau legamnya kulit terpanggang surya.
Dan ungkapan cinta tersebut buah dari konsistensi sang lelaki dalam menjalani peran. la boleh garang di luar, namun hangat di keluarga. Di luar ia bak TNI, dalam rumah mirip Hello kitty. Pedas-pedas lucu! selamat mengukir jejak lelaki. berjuang menjadi Pahlawan untuk Keluarga.
Oleh: Ning Wilda Wahab