KRITIK AKULTURASI BUDAYA GLOBAL - Trimurjo Region
Jika anda ingin menjadi penulis, silahkan klik ini. Load...

KRITIK AKULTURASI BUDAYA GLOBAL


Maulana Saif:  Tidak kompatibelnya genetis dan psikologis dalam kebudayaan ditambah dengan new reality dalam kultur masyarakat modern hari ini banyak melahirkan kesenjangan sosial akibat akulturasi budaya secara global yang menyeret keranah galau kontradiktif antara kelas tinggi dan kelas bawah, begitupun dengan sosialis dan kapitalis, yang tentu banyak mempengaruhi sistem kognitif maupun sistem struktur dalam kebudayaan suatu masyarakat. artinya hal ini mengundang kita untuk bagaimana meciptakan conter culture sebagai yang diharapkan dalm suatu masyarakat guna membangkitkan kembali semangat gerak budaya lokal yang makin terpojokkan oleh skenario globalisasi yang 'jancuk' itu

Wahhab Ar Resya: peran conter cultur di harapkan mampu mengembalikan budaya" yg masih utuh untuk di perkenalkan kpd generasi penerus....

Segoro Kidol: Ya itu suatu kelumrahan...untuk perkembangan budayA

Maulana Saif: pro kontra globalisasi; kesalahan tapi kaprah ini tidak mungkin diteruskan dg berdiam diri sebagai penonton ketika kita telah tau untuk bagaiman meruwat globalisasi yang terus menggerus kebudayaan kita, pada akhirnya saat ini kita makin tidak jelas mana budaya kita, mana budaya tentangga dan mana budaya mereka??! dan disini bukan bermaksud menolak apalagi mempeributkan kebudayaan asing, walaupun yang sebenarnya nyata2 mereka menjajah melalui suatu kebudayaan...


Wahhab Ar Resya: scra retorika begitu..& jgan samapai kita mnjadi penikmat isi dri cerita" individu/kelompok yg berbicara kebudayaan..itu hanya budaya lisan yg kata'y begitu...kita tau tntang keadaan budaya kita skarang lantas bgaimana...?

Maulana Saif:  kita melihat generasi hari ini yang terus di cekoi dengan bermacam2 produk ekspersi yang membawa peran nilai dan simbol non lokal itu untuk bagaimana divilter dg reaktualisasi genetis kebudayaan kita sehingga dapat secara jelas diadalkan sebagai penopangnya, dan salah satunya melalui peran media; "pertanyaannya" apakah media hari ini mampu diandalkan diatas kepentingannya

Atlantian Zaditain: Maulana Saif apakah kamu tahu budaya diri anda sendiri...., sebelum membicarakan yg laen ketahuilah diri anda sendiri untuk meperbaiki yg kamu ucapkan..., jangan jadi tong kosong nyaring bunyinya n jarkoni

Maulana Saif: untuk hari ini dengan status saya yg sedang mencari kesejatian hidup entah diamanapun Tuhan menaruh keridhoan atas ilmunya itu secara prinsip saya tetap akan berusaha dengan semangat walau harus tertatih dibalik budaya2 modern, walau harus tergunjing didepan budaya2 asing kudu tetap mempertahankan eksistensi saya sebagai makhluk yang disuruh oleh Tuhan lahir di tanah indonesia. artiny saya tidak untuk bimbang dengan subhat idiologi untuk mana yg harus saya save mana yg harus saya delete dari berbagai isu maupun tuntutan era digital ini.
"jowo digowo, arab digarab, barat diruwat."
kurang lebih begitu pak Atlantian Zaditain  

Segoro Kidol: qta hanya bisa melihat... mengamati.. menilai....
semua itu tergantung.... SDM..nya...sendiri.. masalah moral masalah etika.. dan apalah itu...bahasanya... biyar mereka tanggung sendiri2...
qta hnya bisa menjalni untuk apa...? bagimana.?  semua sudah ada yg mengatur segala urusan dunia..jadi jangan kwatir brow... serahkan semuanya .kpda Alloh ajja wajahlla ...