Sidoarjo bukanlah kota yang asing bagi organisasi NU. Karena, di kota ini banyak para Kyai sepuh, ulama sepuh dan para masyayikh pesantren yang menjadi tempat bergurunya para pendiri NU.
Setiap zaman ada tokohnya. Setiap generasi ada pewarisnya dan setiap jalan ada yang utama.
Berkhidmah pada NU adalah jalan menuju keberkahan. Organisasi yang berdiri 1926 itu tidak lepas dari campur tangan para ulama ahli riyadhoh. Ulama yang hidupnya berkhidmah mencerdaskan ummat.
Disana ada KH. Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Bangkalan, KH. Hasyim Ashari Tebuireng Jombang, KH. Wahab Hasbullah Tambak Beras Jombang, KH. Bisri Samsuri Denanyar Jombang, dibelakangnya ada KH. Jazuli Utsman Ploso Kediri, KHR. As'ad Situbondo, KH. Manab Lirboyo, KH. Ridwan Abdullah Pencipta Lambang NU, KH. Moch. Khozin Pendiri Pondok Al Khozini Buduran dan masih banyak ulama dan kyai khos lainnya yang menyokong berdirinya Nahdlatul Ulama.
Harlah NU tahun 2023 adalah harlah terbesar selama kurun waktu 100 tahun sejak NU berdiri tahun 1926. Tahun ini adalah momen bersejarah bagi warga nahdliyyin.
Kesempatan ini sulit diulang. Karena butuh waktu 100 tahun lagi untuk bertemu dalam harlah 2 Abad NU. Oleh sebab itu, mari kita mengambil kesempatan ikut menjadi bagian dari sejarah 1 Abad NU.
Lebih dari 1 juta warga NU akan hadir di Sidoarjo. Bermunajat, istighosah dan berdoa untuk keselamatan bangsa, keselamatan dunia dan akhirat. Dan keberkahan bagi ummat muslim khususnya warga Nahdliyyin dan ketentraman bagi bangsa Indonesia.
Sampai bertemu di GOR tanggal 7 Februari. Kurang 1 hari lagi menuju puncak Harlah 1 Abad NU yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan 300 ulama tokoh muslim dunia.
Sidoarjo 5 Februari 2023
Gus Ahmad Muhdlor Ali