Pergantian pemain, berganti juga metodenya.
Perselisihan antar kelompok akibat adudomba boneka dunia terus berlanjut.
Semakin tidak diketahui mana yang baik dan mana yang hanya berkeinginan merampas.
Kesadaran awal perjuangan pemerintah membuat masyarakat yakin mampu menyelesaikannya masalah rumit itu.
Tanpa malu dengan keangkuhannya memaparkan sederet iming-iming kesejahteraan. Terus dan terus tanpa henti. Mana Pancasila yang hampir tiap minggu disebut-sebut oleh seluruh pelajar di Indonesia. Serasa ditengah lautan mati, dan duri-duri yang terselubung dibuah-huahan yang terlihat manis. Kongkalikong.
ironis!!!
Bersambung.........