Dekonstruksi Kelas Sosial - Trimurjo Region
Jika anda ingin menjadi penulis, silahkan klik ini. Load...

Dekonstruksi Kelas Sosial


Media sebagai arus informasi di kota maupun desa telah memberikan peran yang signifikan terhadap realita masyarakat di era digital. Pasca OS andoid menjuarai pangsa pasar, arus media telah digenggaman tangan seluruh pengguna gadget.

Martabat sosial perlahan kemudian ternawa efek picture semartphone hasil jelajah kuliner dan obyek wisata ternama. Apakah generasi milenial yang hanya duduk dirumah tidak bermartabat? Ternyata tidak, mereka tetap mampu berperan melalui gadgetnya, semaunya apa; bisa ia lakukan melalui fasilitas internet murah yang digulirkan melalui perdana paket internet murah.

Strata sosial yang lain ada dipemilik modal atau dapat disebut seseorang yang kaya raya, miliki kendaraan mewah dan jabatan mapan dari suatu pekerjaan. Prilaku sosial akan dibentengi oleh mereka yang banyak hartanya. Prilaku sosial akan digerakkan oleh mereka yang punya jabatan tinggi. Inilah dinamika sosial zaman now, dimana kekayaan telah menjadi tolak ukur martabat sosial.

Perspektif penulis yang lain; memberikan penilaian bagi penguasa arus informasi dan penikmat informasi. Mereka akan sangat mudah tergerus arus informasi itu sendiri, sehingga ekspresi dan perannya akan cenderung mendominasi kekuatan sosial yang mendorong opini publik kepada kelas-kelas sosial tertentu.

Sehingga selain UU ITE, pentingnya sekuriti sosial berupa kesadaran membangun demokrasi melalui arus media. Komisi Penyiaran Indonesia yang kemudian menjadi pertanyaan masyarakat, apakah perannya sebagai kontrol dan balance bagi media manstrim ini belum sepenuhnya bertindak tegas, atau oknumnya yang kemudian memanfaatkan momen politik praktis.

Kelas sosial selanjutnya di Indonesia didekte oleh artis populer papan atas yang mendominasi penonton khususnya penggemarnya. Akibatnya cara-cara artis berpenampilan akan kemudian jadi tujukan penonton atau penggemarnya. Akan disayangkan ekspresi kebaratan menjadi hits bagi pemuda khususnya.

Terakhir, dinamika sosial dewasa ini ada diruangan media sosial yang membikin gelisah pengamatnya. Dampak pileg pilpres mewarnai politik medsos melalui wacana dan hoax yang oleh pemodal politik sengaja dipacu sebagai alat kekuasaan. Kelas sosial semacam ini dapat membikin pengaruh negatif terhadap dinamika sosial secara politis maupun praktis.